Tuesday, May 31, 2011

Sekenario Roll play



Alkisah disebuah keluarga nan sederhana hiduplah seorang laki-laki bernama Alihendro,dia adalah seorang lelaki yang bertanggung jawab terhadap keluarganya. Alihendro mempunyai istri bernama Isabela, dia adalah wanita yang murah senyum dan ramah.
Alihendro   : Assalamuallaikum, Bapak pulang....Bu..Bu???
Isabela        : (nada lantang)Wallaikumsalam Paak, mesti capek banget ya Pak?(memijit pundak bapak)
Alihendro   : Iya ni bu, Bapak capek banget..(sambil merayu agar dipijit ibu)
Isabela        : Tak siapin air panas dulu ya pak..(pergi menyiapkan)
Alihendro   : Iya bu, terimakasih ya..jadi tambah sayang ni ma Ibu..(tersenyum)
Beberapa menit kemudian,
Isabela        : Sudah siap Pak, ni kalo Bapak pengen mandi sekarang..(teriak Ibu dari dapur)
Alihendro   : Iya bu..., sebentar..tek lepas dulu bajunya (mandi dan beberapa tahun kemudian)
Mereka hidup rukun selama bertahun-tahun, keharmonisan mereka semakin lengkap ketika mereka dikaruniai seorang anak yang cantik dan imut. Lastri ialah namanya, setelah 10tahun Lastri pun tumbuh menjadi anak yang semakin besar dan mandiri. Dan pada suatu malam mereka berkumpul dirumah dengan gembira.
Isabela        : Semakin cantik dan besar ya Pak Lastri sekarang...(gembira)
Alihendro   : Iya..nggak nyangka ya Bu, sudah 10tahun Lastri sekarang, padahal kayak baru    kemarin dia menyusu ma Ibu..he..he..he(bercanda)
Isabela        : Hih...!!!Bapak ni bisa aja,bikin malu Ibu tau..(sebel dan geme nyubit)
Alihendro   : Maap..maap bu,aduuuh..Ibu ni jangan galak-galak napa?! (membela diri)
Isabela        : Habisnya Bapak nyebelin sich...Ibu kan gemes tau!
Lastri          : Hmm..Bapak dan Ibu makin mesra aja nich..(Berkedip)...Ehm,
Isabela        : Huzz..ndak boleh De’ gitu ma orang tua

Lastri          : Uke-Uke mam..siap bozz!!!  (^_^)V
Alihendro   : Adeeeek, jangan kayak gitu ah..ndak sopan ya sayang..(mengingatkan)
Lastri          : Inggih Pak..Lastri minta maaf ya Pak..Bu?(takut)
Isabela        : Dah Adek belajar sana gih..(tersenyum sambil menyuruh)
 Selama pernikahanya ternyata Isabela menyimpan sebuah rahasia yaitu penyakit Kanker rahim yang telah lama dideritanya. Kehidupan Isabelapun mulai tersandung masalah, mereka saling curiga dan bahkan hingga beradu mulut sehingga membuat mereka bertengkar.
Pada suatu hari,
Alihendro   : Bapak lihat akhir-akhir ini Ibu kayak kurang sehat..kenapa Bu?
Isabela        : Nggak kenapa-kenapa Pak..Ibu sehat kok(tersenyum)
Alihendro   : Bener kamu nggak kenapa-kenapa Bu? Jangan bohong sama Bapak!(nada keras)
Isabela        : Iyaaa Pak, Ibu ndak papa...kenapa to Bapak nggak percaya gitu ma   Bapak!!!!(marah)
Alihendro   : Karena Ibu ndak jujur ma Bapak,ini mesti ada apa-apanya!
Isabela        : Sudahlah kalo ndak percaya..berisik!!!!(marah dan pergi)
Pada suatu ketika sore hari Alihendro sedang berjalan pulang dari bekerja,dan saat tiba didepan rumah Alihendro melihat gelagat aneh dari sang istri. Isabela seperti kesakitan dan memegang perutnya. Sebuah tanda tanya besar dalam benak Alihendro terhadap tingkah laku Isabela. Setelah masuk rumah, Alihendro pun semakin curiga dengan keadaan kamar yang berantakan dan bercak darah. Makan malam pun tiba, mereka sekeluarga makan bersama dengan lahap. Kecurigaan Alihendro membuat dirinya memberanikan diri untuk bertanya kepada sang istri
Alihendro   : Bu,Bapak mau tanya..Ibu kenapa?Bapak lihat tadi perut Ibu seperti sakit?
Isabela        : Ndak papa Pak, Cuma mual aja..
Alihendro   : Ibu masuk angin pa?
Isabela        : Ndak pak..(mencairkan suasana)


Dari jawaban sang istri Alihendro semakin merasa curiga terhadap istrinya, tersirat bayangan bahwa istrinya hamil namun bukan dengan dirinya. Pertanyaan itu berulang kali keluar dari mulut Alihendro, namun jawabannya masih saja sama. Alihendro pun kehilangan kesabaran dan mereka beradu argumen dihadapan anaknya. Isabela pun mengkui dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.
Alihendro   : Bu!!! Bapak nadak percaya..Ibu itu kenapa sebenarnya?!!Ibu hamil kan!!
Isabela        : Begitu burukkah Ibu dihadapan Bapak,sampai Bapak berfikir demikian terhadap      Ibu?!!(menangis)
Alihendro   : Lalu sebenarnya Ibu kenapa?????!(nada keras)
Isabela        : Asal Bapak tau!Ibu menderita kanker!PUASSS!!!(marah,menangis dan lari kekamar)
          Penjelasan sang istri membuat Alihendro terpana, tersirat fikiran dia harus segera memeriksakan penyakit sang istri di Rumah Sakit terdekat.
Alihendro   : Bu..maafkan Bapak, Bapak nggak tau Bu..tolong maafkan Bapak(memohon)
Isabela        : Ibu udah terlanjur benci ma Bapak!
Alihendro   : (masuk kamar dan memohon)Bu..maafin Bapak??,ayok Ibu periksa..jangan ngeyel ya..
Isabela        : (mengangguk) iya..
Keesokan harinya, Alihendro dan sang Istri pergi ke Rumah Sakit untuk periksa. Mereka pun bertemu dengan Dokter Tri Mulyo dan menceritakan semua duduk permasalahnya. Dokter menyarankan periksa laborat untuk mengetahui persis apa penyakit yang diderita oleh Ny. Isabela, pemeriksaan pun dilakukan dan hasil baru bisa diketahui keesokan harinya.
Alihendro   : Begini Pak..(bercerita Lips sing)
Dr. Tri M    : Begini ya Pak..kita lakukan pemeriksaan laborat terlebih dahulu agar mengetahui secara pasti apa yang diderita oleh Ibu..bagaimana?
Isabela        : Tapi saya takut pak( wajah memelas)
Alihendro   : Untuk kebaikan Ibu,mau ya bu..please...??mau ya Bu..(merayu)
Dr. Tri M    : Bagaimana keputusannya Pak, Bu?

Isabela        : (menganggukan kepala) iya Pak mau..
Tes dilakukan dan ke esokan harinya...
       Pagi hari Alihendro dan Isabela ke Rumah Sakit untuk mengambil hasil tes laborat, dan Dokter Tri Mulyo pun membacakan hasil tes laborat Ny.Isabela. dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa Isabela menderita Kanker rahim Stadium II. Sontak hal tersebut membuat mereka berdua kaget dan Isabela menjadi tidak terima dengan apa yang telah terjadi pada dirinya. Dokter Tri menyarankan Isabela opname dan melakukan kemo terapi.
Alihendro   : (mengetuk pintu) Selamat pagi Pak..(senyum)
Dr. Tri M    : Selamat pagi Pak,Bu..silakan duduk dulu..
Isabela        : Mmm..Bagaimana hasil tesnya Dok,apa kami sudah bisa mengetahuinya??
Alihendro   : Sssst..Ibu,sabar Bu..nggak sopan ah..(melarang)
Dr. Tri M    : (tersenyum) Tidak apa-apa Pak Ali..untuk hasil tesnya sudah bisa diambil.
                        berikut hasilnya Pak..(menyodorkan)
Isabela        : Apa ini Dok hasilnya?(tidak sabar)
Dr. Tri M    : Jadi...sebelumnya saya turut berempati kepada Bapak dan Ibu..Harap Ibu dan Bapak bisa menerima apa yang sudah digariskan oleh Tuhan, Ibu positif terkena kanker rahim stadium II
Alihendro   : (Terpaku kaget)apa?????Dokter pasti salah..!!!
Isabela        : (menangis dan terdiam)
Dr. Tri M    : Kami sarankan kepada Bapak supaya Ibu di rawat di Rumah Sakit dan dilakukan kemoterapi,agar dapat terkontrol kesehatanya..bagaimana Pak?
Alihendro   : Bagaimana Bu?Mau ya..biar Ibu bisa sembuh..ya






Isabela pun akhirnya dirawat di Rumah Sakit untuk penanganan lebih lanjut, keputusan untuk melakukan kemoterapi membuat isabela tampak pucat,sedih,dan murung. Isabela tidak nafsu makan dan membuat berat badannya berkurang. Alihendro dan Lastri anaknya sudah menghiburnya agar Isabela tidak lagi sedih dan menutup diri. Seorang perawat melihat hal tersebut dan memarahi Isabel karena ia sangat susah untuk diajak kerjasama. Namun hal itu membuat seorang perawat lain kasihan dan mencoba memberi pengertian pada kawannya. Ia pun mulai membujuk Isabel dengan caranya, dengan penuh kesabaran dan ketelatenan sang perawat terus berusaha memberi perhatian kepada sang pasien.
Alihendro        : Ibu...makan ya(merayu berkali-kali)
Lastri               : Iya bu..ya...Ibu makan ya Bu..??Ayok si Bu makan..nanti Astri sedih ni..(merayu)
Alihendro        : Makan ya Bu..Bapak nggak mau Ibu nanti tambah kurus dan nggak kuat kalo nggak makan Bu..Ya,Ibu Ndak boleh menutup diri begini Bu..tolooong
Perawat A       : (berjalan menuju kamar Isabela) ...E..Eee.e..e..e..e, ini kok ndak mau makan tu kenapa to??!!Ibu kalo mau sembuh harus makan Bu!Mau nurut atau tidak Ibu’nya??Kalo mau disini harus nurut!Dimakan Bu..
Alihendro        : Maaf ya Pak kalo istri saya susah disuruh makan?(memelas)
Perawat A       : Bapak suaminya kan???harusnya Bapak bisa donk nyuruh Istrinya buat makan..ini buat kepentingan Istri Bapak Lho ya..saya tidak mau tau kalo ada apa-apa sama istri Bapak.
Lastri               : Maaf ya Pak..Ibu memang seperti ini kalo sedang ada masalah
Perawat F        : (berjalan menuju sumber suara saat lewat depan kamar)Lhoh..ada apa ini,kok pada ribut begini..sabar mas..sabar, Ibu ini sedang mengalami guncangan. Ibu ini masih punya masalah. Jadi njenengan jangan bentak-bentak seperti itu..ya?!
tidak sepantasnya seorang perawat seperti itu pada pasien mas,njenengan ini harus tau keadaan yang dialami Ibu ini dulu..kenapa beliau seperti ini,begitu mas.
Perawat A       : Soalnya Ibu ini susah dibilangin!
Perawat F        : Sudah-sudah..njenengan kembali ke Ruang Keperawatan saja, biar saya yang urus mas..ya.(mencairkan suasana)
Perawat A       : Ya sudah..permisi.awas(pergi dengan muka marah)



Perawat F        : Nah..ibu,Ibu harus makan ya..supaya Ibu itu ada tenagaaa...biar Ibu cepet sembuuh,ya?
Apa perlu disuapin Bapak?mau ya bu..?
Isabela             : (Diam,menoleh ke arah perawat)iya..mau
Alihendro        : (menyuapi dengan telaten)
Perawat F        : (menjenguk tiap hari dan mengajak ngobrol tentan masalah yang dialami dan memberi suport)
Hari ke hari hal pengertian dan perhatian tersebut terus diberikan kepada Isabela oleh perawat,dan hal tersebut berhasil membuat Isabel bangkit dan mempunyai semangat untuk tidak menyerah dengan keadaan. Isabela menyadari keadaanya,dan menerima dengan segala kekurangan yang ada pada dirinya. Setelah 1th Isabela pun mulai bangkit dan mulai mengalami perubahan kearah yang lebih baik, mereka pun hidup rukun dan bahagia.